Tuntutlah
Ilmu Sampai ke Hutan
Dengan
wajah kusam baju kumal, anak-anak pedalaman Kabupaten Kepulauan Mentawai tampak
serius menatap gurunya yang sedang membaca buku pelajaran. Di tengah keheningan
hutan belantara, suara 15 siswa menggema mengikuti ejaan kalimat yang dibacakan
seorang guru.
Di pedalaman Mentawai tepatnya di desa
Butui anak-anak ingin sekolah. Inilah kisah bagaimana sekolah berlangsung hanya
dengan dua guru di hutan Siberut Selatan.
Dengan menempuh perjalanan sekitar kurang-lebih dua jam serta melewati
beberapa anak sungai dan jalan berlumpur anak-anak suku pedalaman Mentawai
tetap bersemangat pergi ke sekolah walaupun terletak di tengah hutan.
Tampak sedang baris sekitar 20an murid
Sekolah Patas sebelum memasuki ruangan kelas, di sekolah hutan ini hanya
terdapat dua ruang kelas dengan tenaga pengajar honorer lulusan SMP. Sepertinya
klise, tapi mendengar alasannya bersusah payah untuk bersekolah tetap saja
mengharukan: "Supaya kami pandai, bisa menulis nama, bisa membaca
surat." Surat di Siberut artinya luas. Buku, majalah, dan koran juga
dinamakan surat. Kini beberapa anak sudah mulai bisa menuliskan namanya dan
membaca beberapa kata. Tekad anak-anak desa Butui untuk bersekolah sekeras
nyanyian mereka pada awal jam pelajaran. Lagu Ainai Kakai Sikolah Onimia Patas
dinyanyikan dengan penuh semangat.
"Sebenarnya susah mengajari mereka
membaca dan berhitung. Tetapi, melihat semangat mereka yang begitu besar, saya
jadi ikut bersemangat mengajar. Apalagi anak-anak ini masih kerabat saya,"
Ujar salah seorang guru yang mengajar di sekolah Patas. Walaupun hanya diberi
honor Rp. 400.000,- sebulan oleh seorang pastur yang mendirikan sekolah ini,
kedua guru ini tetap bersemangat mengajar hingga jam satu siang.
Akhirnya, disadari atau tidak pendidikan sangat penting buat siapapun termasuk anak-anak pedalaman Mentawai tanpa harus melupakan tradisi serta kebudayaan. Jasa seorang guru pun banyak dibutuhkan di sini. Perlu adanya kesadaran dari pemuda penerus bangsa agar bersedia membantu mengajar anak-anak di daerah pedalaman untuk mencetak generasi yang berpotensi dan berprestasi. Semoga ..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar