Menggapai
Asa di Gunung Srandil
Gunung Srandil diyakini
merupakan petilasan Kaki Semar (kaki=kakek) dan Pangreh Gaib
(Pangreh=penguasa), dan juga berfungsi sebagai Padepokan dari Kaki Semar dan
para Pangreh Gaib lainnya yang berkenan bersemayam disana. Kaki Semar terkenal
dengan dhawuh-nya mengenai bagaimana menjalani hidup sebaiknya berpedoman
kepada “Ojo dumeh, eling lan waspodo” atau “ jangan mentang-mentang, ingat dan
waspada”. Dipercaya Srandi berasal dari kata Suro lan adil.
Apabila memasuki Gunung
Srandil maka letak petilasan-petilasan tersebut di Kompleks Gunung Srandil
dengan searah jarum jam, urut-urutan petilasan adalah sbb :
Petilasan Syech Jambu
Karang atau disebut juga petilasan Dampo Awang atau Sam Poo Kong, disebut juga
Eyang Jambu Karang karna disamping petilasan itu berdiri dan tumbuh pohon jambu
yang entah sejak kapan pohon itu tumbuh karena sejak dulu hingga sekarang pohon
itu berdiri dan tetap sebesar itu.
Petilasan Eyang atau
Mbah Gusti Agung Heru Cokro Prabu atau Syech Baribin. Tempat ini pada
hari-hari biasa banyak dipakai sebagai tempat meditasi oleh orang-orang yang
datang dengan keperluan tertentu karena diyakini bahwa tempat ini sebagai tempat
berkumpulnya para gaib Bumi Nusantoro. Petilasan Eyang Sukma
Sejati, letaknya sedikit agak diluar gunung, kira-kira 50 meter disebelah kiri
gunung, didepan petilasan Eyang Gusti Agung terdapat pintu keluar menuju
petilasan tersebut melalui jalan setapak.
Petilasan Nini Dewi
Tunjung Sekarsari, dari pemahaman spritual maka Nini Dewi Tunjung Sekarsari
adalah istri dari Kaki Semar.Petilasan Kaki Tunggul Sabdo Jati Doyo Among Rogo atau disebut juga petilasan Kyai Semar. Bagi para spritualis atau mereka yang diberi kesempatan untuk melihat “penjaga” goa Kaki, maka goa Kaki ini dijaga oleh Eyang Kumbang Ali-Ali dan Eyang Sadipa.
Di puncak Gunung Srandil
terdapat petilasan Eyang Lalnglang Buwana dan Eyang Mayangkoro. Bagi para
spritualis dengan berdasar penjelasan Kaki Semar maka tempat ini diyakini
sebagai tempat “kadewatan”nya Kaki Semar. Disekitar Gunung
Srandil, masih banyak terdapat petilasan-petilasan lain seperti Petilasan Eyang
Kumoloyekti, Petilasan Eyang Wuruh Galih, Petilasan Argo Puyuh, Petilasan Eyang
Paku Jati dll.
Gunung Srandil setiap hari dikunjungi orang untuk berziarah oleh karena tempat tersebut tidak hanya dikenal oleh masyarakat sekitar saja tetapi sampai keluar Jawa seperti Sumatra, Kalimantan, Bali. dan Sulawesi, maka yang berkunjung tujuannya bermacam-macam. Para peziarah biasanya berkunjung atau bertapa pada Malam Jumat Kliwon atau Selasa Kliwon pada Bulan Syura.
Tempat yang menakjubkan, komentar juga ya ke blog saya www.goocap.com dan www.when-who-what.blogspot.com
BalasHapuska izin copy ya... buat bacaan
BalasHapus