Rabu, 04 Juni 2014


Menggapai Asa di Gunung Srandil

 Gunung Srandil yang berada di Cilacap memang sudah dikenal banyak masyarakat tidak hanya masyarakat sekitar tapi sudah dikenal luas sampai ke mancanegara, Gunung Srandil bagi yang percaya akan dapat mendatangkan asa atau harapan untuk kehidupan ‘lebih’. Banyak yang datang untuk sekedar berwisata atau bahkan mencari ketenangan bathin, penglarisan, jodoh, serta kekayaan. Anda penasaran dengan gunung ini? Tetap ikuti penelusuran Shelo Soedarjo dari Gunung Srandil

 Waktu menunjukkan sekitar pukul 13.00 WIB ketika saya tiba dilokasi ini, terlihat sepi memang dari pintu gerbang seperti tidak ada kegiatan. Beberapa orang datang menghampiri saya menawarkan jasa untuk memandu dikawasan Gunung Srandil, namun saya tolak dengan halus. Akhirnya saya menghampiri bapak tua yang ternyata adalah juru kunci Gunung Srandil. Beliau menuturkan semua keberadaan Gunung Srandil, “Gunung Srandil adalah sebuah bukit karang yang berada di pesisir Pantai laut Selatan di desa Glempang Pasir Kecamatan Adipala, Cilacap. Gunung Srandil dapat dicapai dari kota Kroya, dan kota Adipala.”

Gunung Srandil diyakini merupakan petilasan Kaki Semar (kaki=kakek) dan Pangreh Gaib (Pangreh=penguasa), dan juga berfungsi sebagai Padepokan dari Kaki Semar dan para Pangreh Gaib lainnya yang berkenan bersemayam disana. Kaki Semar terkenal dengan dhawuh-nya mengenai bagaimana menjalani hidup sebaiknya berpedoman kepada “Ojo dumeh, eling lan waspodo” atau “ jangan mentang-mentang, ingat dan waspada”. Dipercaya Srandi berasal dari kata Suro lan adil.
Apabila memasuki Gunung Srandil maka letak petilasan-petilasan tersebut di Kompleks Gunung Srandil dengan searah jarum jam, urut-urutan petilasan adalah sbb :

Petilasan Syech Jambu Karang atau disebut juga petilasan Dampo Awang atau Sam Poo Kong, disebut juga Eyang Jambu Karang karna disamping petilasan itu berdiri dan tumbuh pohon jambu yang entah sejak kapan pohon itu tumbuh karena sejak dulu hingga sekarang pohon itu berdiri dan tetap sebesar itu.

Petilasan Eyang atau Mbah Gusti Agung Heru  Cokro Prabu atau Syech Baribin. Tempat ini pada hari-hari biasa banyak dipakai sebagai tempat meditasi oleh orang-orang yang datang dengan keperluan tertentu karena diyakini bahwa tempat ini sebagai tempat berkumpulnya para gaib Bumi Nusantoro. Petilasan Eyang Sukma Sejati, letaknya sedikit agak diluar gunung, kira-kira 50 meter disebelah kiri gunung, didepan petilasan Eyang Gusti Agung terdapat pintu keluar menuju petilasan tersebut melalui jalan setapak.
Petilasan Nini Dewi Tunjung Sekarsari, dari pemahaman spritual maka Nini Dewi Tunjung Sekarsari adalah istri dari Kaki Semar.
Petilasan Kaki Tunggul Sabdo Jati Doyo Among Rogo atau disebut juga petilasan Kyai Semar. Bagi para spritualis atau mereka yang diberi kesempatan untuk melihat “penjaga” goa Kaki, maka goa Kaki ini dijaga oleh Eyang Kumbang Ali-Ali dan Eyang Sadipa.

Di puncak Gunung Srandil terdapat petilasan Eyang Lalnglang Buwana dan Eyang Mayangkoro. Bagi para spritualis dengan berdasar penjelasan Kaki Semar maka tempat ini diyakini sebagai tempat “kadewatan”nya Kaki Semar. Disekitar Gunung Srandil, masih banyak terdapat petilasan-petilasan lain seperti Petilasan Eyang Kumoloyekti, Petilasan Eyang Wuruh Galih, Petilasan Argo Puyuh, Petilasan Eyang Paku Jati dll.




Gunung Srandil setiap hari dikunjungi orang untuk berziarah oleh karena tempat tersebut tidak hanya dikenal oleh masyarakat sekitar saja tetapi sampai keluar Jawa seperti Sumatra, Kalimantan, Bali. dan Sulawesi, maka yang berkunjung tujuannya bermacam-macam. Para peziarah biasanya berkunjung atau bertapa pada Malam Jumat Kliwon atau Selasa Kliwon pada Bulan Syura.

 

2 komentar:

  1. Tempat yang menakjubkan, komentar juga ya ke blog saya www.goocap.com dan www.when-who-what.blogspot.com

    BalasHapus